Facebook, Twitter, blog dan whatapps merupakan bagian dari sumber interaksi online. Praktis, menyenangkan dan mudah untuk berkomunikasi bagi mereka yang terhubung konseksi internet tentunya. Dibalik itu semua apakah komunikasi online tersebut mampu menyampaikan pesan secara efektif?
Sangat mudah untuk membuat kesalahan dalam komunikasi dalam lingkungan online,  di mana interaksi kita berada di bawah kabel daripada tatap muka.

Perlu diperhatikan untuk menjaga hal-hal yang kita miliki terhadap teman-teman di dunia nyata secara online dengan memastikan bahwa kita harus benar-benar mengatakan apa yang ingin kita katakan, secara efektif.
Pembaruan status dalam satu media online bagi sebagian orang telah dijadikan bentuk pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain, opini, ide sampai dengan curahan hati yang diharapkan bisa direspon oleh orang lain bahkan jualan produk. Tentu respon yang muncul beragam, dari bercanda sampai serius positif maupun negatif, suka tidak suka dan lain sebagainya.

Sangat mungkin respon dari pembaca tidak seperti yang kita kehendaki bahkan memicu konflik serta kesalahpahaman. Untuk menghindarinya, sebaiknya kita pikirkan tentang apa yang Anda pikir dan tulis, kita juga harus mempunyai estimasi respons yang mungkin muncul, sehingga kita perlu bisa mengendalikan, memilih dan memilah respon yang ada. Pada titik inipun kita juga harus mencari dan memikirkan tentang tindakan yang kita ingin ambil tak terkecuali untuk jenis respon yang tidak kita kehendaki atau negatif.
Misalnya, jika respon merupakan ide gagasan yang dapat membangun maka kita telah mendapatkan ilmu atau setidaknya sesuatu yang dapat kita jadikan pertimbangan jika itu berkaitan dengan pengambilan keputusan. Atau sebaliknya respon yang muncul tidak nyambung dengan pesan yang kita tulis, maka anggaplah itu adalah “bonus” yang tidak perlu kita ambil.

Dalam media sosial, jka kita memiliki basis penggemar yang besar dan mencoba untuk menjual sesuatu atau memiliki sesuatu yang menarik terjadi dalam hidup kita (seperti bekerja), batasi pembaruan status.
Seseorang yang memperbarui beberapa kali sehari memberi citra bosan, kesepian, depresi atau egois. Sekarang, hal-hal itu mungkin benar tentang Anda tetapi jika Anda benar-benar membutuhkan hubungan dengan orang lain, jangan menjadikannya negatif.

Tunjukkan pada mereka bahwa Anda peduli dengan mereka dan mereka akan membalasnya. Status yang dipikirkan dengan baik sekali-kali memberikan citra orang yang bijaksana dan berwawasan yang memiliki kehidupan offline yang memuaskan.
Dalam komukasi online tetaplah bersikap responsif pada porsinya. Sama seperti semua yang kita katakan /tulis berharap meminta jawaban, semua yang dikatakan teman kita juga mencari respons baik verbal maupun non-verbal.

Ketika Anda membaca status seseorang, tanyakan kepada diri Anda sendiri: Apa yang ditanyakan orang ini kepada saya? Kita dapat menempatkan diri Anda pada posisi mereka, mencari tahu apa yang Anda ketahui tentang situasi mereka, dan memutuskan apa yang Anda inginkan dalam situasi yang sama.
Cara lain adalah mengirim pesan pribadi. “Apakah kamu mencari nasihat?” adalah pesan yang bagus untuk mencari tahu apa yang mungkin mereka tanyakan. Mereka mungkin akan mengatakan “Tidak. Saya hanya meletakkannya di sana (:menulis)  atau “Ya. Apa yang Anda sarankan?”

Setelah Anda berpikir dan tahu apa yang mereka inginkan, berikan kepada mereka. Berikut beberapa contoh dari apa yang mungkin Anda tulis “benarkah?,,Aku tahu, Sama disini juga, Aku ingat, coba ceritakan lebih banyak, apa yang terjadi?, Bagaimana kabarmu sekarang? dan lain lain. Artinya pesan yang kita sampikan online akan memungkinkan timbulnya koneksi, understanding, reaksi, saran, tindakan, simpati dan empati.
Jika ada orang tertentu yang membuat anda emosi setiap kali Anda membaca posting mereka, Anda memiliki tiga pilihan yaitu Blokir/unfriend, abaikan mereka dan berempati dengan mereka: Tanyakan pada diri Anda apa yang mungkin mereka perlukan dengan menulis posting ini? Meskipun Anda mungkin ingin menghindari berkomentar di pos mereka, sikap Anda mungkin berubah.

Akan tetapi jika kita bukan penulis yang cukup deskriptif untuk mengekspresikan, pilihan kosakata dapat menggunakan simbol/emotikon sederhana misalnya -: +) = Selamat,: + (= sedih,; +) = bercanda, <peluk> = pelukan. Jangan berlebihan. Bagi sebagian orang, terlalu banyak emoticon adalah tanda ketidakdewasaan.
Hidup kadang menjadi sibuk dengan komunikasi online, misalnya melihat/cek e-mail, Facebooking, Skyping, atau menelepon ketika kita memiliki waktu luang atau memastikan pesan.

Jika komunikasi berkaitan dengan hal yang penting, urgent atau bersifat personal maka jadwalkan untuk orang itu (tertentu), tidak peduli bagaimana Anda akan berkomunikasi, bisa dengan jadwal makan malam, minum kopi, atau pergi ke rumah mereka langsung. Kita harus memperlakukan mereka seperti yang anda lakukan jika Anda berkumpul bersama secara pribadi. Saat itu adalah waktu mereka dan Anda benar-benar dapat memberikan diri Anda kepada mereka.